Liputan6.com, Jakarta - Jakarta di pagi hari besok, Selasa, 19 Maret 2024, seluruh langitnya diprediksi cerah tanpa terkecuali. Begitulah prakiraan cuaca besok.
Sedikit berbeda wilayah Jakarta pada siang hari diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) keseluruhannya cerah berawan, kecuali Jakarta Barat cerah.
Baca Juga
Untuk cuaca Jakarta malam harinya, seluruh langitnya diprakirakan berawan, kecuali Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu cerah berawan.
Advertisement
BMKG memprediksi wilayah penyangga yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat langit pagi hari cerah berawan, siang hingga malam bakal berawan.
"Waspada potensi hujan yang disertai kilat/petir dan potensi peningkatan kecepatan angin kencang yang dapat terjadi antara pagi menjelang siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang," tegas BMKG.
Sementara itu, di Kota Tangerang, Banten, diprakirakan cuaca pagi hingga siang cerah berawan dan malam hari berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Cerah |  Cerah |  Cerah Berawan |
 Jakarta Pusat |  Cerah |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Jakarta Selatan |  Cerah |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Jakarta Timur |  Cerah |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Jakarta Utara |  Cerah |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Cerah |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Depok |  Cerah Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Kota Bogor |  Cerah Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Tangerang |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
BNPB Gencarkan Modifikasi Cuaca untuk Atasi Banjir di Jawa Tengah
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan pemicu banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng).
Modifikasi cuaca akan dilakukan selama lima hari ke depan, sejak Sabtu-Rabu, 16-20 Maret 2024.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, ​​​​wilayah sasaran operasi modifikasi cuaca atau TMC itu meliputi kawasan Pantura Bagian Tengah, termasuk Kabupaten Grobogan dan sekitarnya.
"Operasi modifikasi cuaca yang sudah dimulai hari ini dilakukan dengan cara penyemaian garam (Natrium Clorida/NaCl) menggunakan pesawat ke gumpalan awan di langit wilayah sasaran," kata Muhari, seperti dikutip dari Antara, Sabtu malam, 16 Maret 2024.
Ia menjelaskan, pada operasi hari pertama telah dilakukan sebanyak tiga kali sortie yang menghabiskan tiga ton NaCl.Â
Modifikasi cuaca menggunakan penerbangan pesawat jenis Cesna Grand Carravan berlogo BNPB dengan nomor lambung PK-SNG dari Lanud Ahmad Yani Semarang.
Advertisement
Ketiga Sortie
Adapun sortie pertama dan kedua, pesawat yang dipiloti oleh Kapten Eggy itu mengudara dan menyemaikan bahan NaCl di atas langit perairan utara Jawa Tengah pada ketinggian jelajah 8.000 - 12.000 kaki.
Kemudian sortie ketiga, pesawat melakukan penyemaian di atas langit Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Pekalongan pada ketinggian jelajah 8.000-12.000 kaki.
Menurut Abdul, upaya ini dilakukan dengan harapan bisa mengurangi intensitas hujan dan mempercepat penanganan banjir yang telah melanda kawasan pantura Jawa Tengah dan bagian selatan, termasuk Grobogan, sejak Rabu 13 Maret 2024.
Operasi modifikasi cuaca tersebut diselenggarakan berkat dukungan kerja sama antara BNPB dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), TNI, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, ​dan unsur terkait lainnya.
​​​​​Muhari menuturkan, semua upaya ini dilakukan tidak lepas dari laporan hasil analisa Stasiun Meteorologi Kelas II BMKG Ahmad Yani Semarang yang menyebutkan kondisi cuaca seperti hujan dengan intensitas sedang - lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Grobogan dan sekitarnya.
Imbauan BMKG
Bahkan, BMKG memperingatkan cuaca ekstrem juga masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah hingga Senin, 18 Maret 2024.
Muhari berharap, masyarakat dapat bersinergi dengan pemerintah daerah setempat sehingga dapat mengurangi dampak risiko bencana hidro-meteorologi basah ini.
BNPB mengimbau jika terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga lebih dari satu jam dengan jarak pandang kurang dari 100 meter, maka masyarakat yang tinggal di lereng tebing maupun bantaran tanggul atau sungai agar mengevakuasi diri sementara ke tempat yang lebih aman, dan tetap dalam pengawasan pemerintah daerah setempat.
Advertisement